Ok
let's start the story. Beberapa minggu sebelum liburan kenaikan kelas, gue kira
gue bakal menghabiskan waktu liburan di rumah. BUT APPARENTLY, OUR INSANE
FAMILY WASN'T GONNA DO THAT. Orangtua gue baru bilang kalo kita bakal LIBUR
LEBARAN DI BALI. Gue gak nyangka sama sekali. Kenapa? Well, seriously, keluarga
Muslim macam apa yang memilih untuk merayakan Lebaran di Bali?! Namun setelah
mencari tahu lebih lanjut, ternyata keluarga besar gue semuanya akan pergi ke
Bali. My dad's Balinese, by the way.
Maka
tanggal 1 Juli, kami semua terbang ke Bali. Gue nunggu di Airport dari jam 2
siang padahal flight nya baru jam 6 sore. Yang bikin gue tambah stress adalah,
flight nya di delay sampai jam 10 malam. I KNOW, RIGHT? WHAT THE HECK?! Tapi
untungnya, ada pesawat penyelamat yang sebenernya beda rute sama destinasi
kita, tapi mereka pun mengantarkan kita ke Bali dengan semangat. (Also, salah
satu pramugaranya cogan HAHA). Kami pun dapat berangkat pada pukul 7 malam dan
sampai di rumah saudara pada jam setengah 1. And no, kita tidur di rumah salah
satu keluarga yang tinggal di Bali, because hotels are SO overrared. Karena
udah jam 1 malem, kita pun sekalian sahur.
Pada
hari kedua, kami piknik (um that’s not exactly the right word) di Pantai
Pandawa dan sekaligus buka puasa disana. Pada hari kedua, kami pergi ke Pura
Arya Wang Bang Pinatih, sebuah pura dimana leluhur-leluhur keluarga Papa gue ditempatkan.
Lalu kami buka puasa dan belanja di Kuta Beachwalk.
Satu
hari sebelum lebaran, kami belanja perlengkapan dan makanan untuk lebaran. Lalu
ketika lebaran, kami sholat Idul Fitri di lapangan POLDA Bali. Keesokan
harinya, kami pergi ke Guwang Sukawati untuk beli oleh-oleh dan lukisan. Lalu
pada hari jumat kami pulang ke Jakarta.
AND THAT’S IT. BYE!
No comments:
Post a Comment